Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar merespons dua pantun yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Golkar ke 57, Minggu (31/10/2021) kemarin. Adapun dalam pantun tersebut, Anies menyatakan senang bisa bertemu dengan Partai Golkar hingga berharap bisa berjumpa sesering mungkin. Menanggapi hal itu, Zaki mengatakan, pernyataan Anies melalui pantunnya dinilai sebagai harapan untuk tetap dapat menjalin silaturahmi di antara keduanya.
"Artinya setiap event kami juga menghargai dan menghormati beliau sebagai pimpinan daerah dan juga pembina parpol. secara harfiah silaturahmi ini tetap terjaga," ucap Zaki kepada awak media saat ditemui usai acara HUT Golkar ke 57 tahun di Kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta, ditulis Senin (1/11/2021). Lantas saat disinggung terkait dengan adanya rencana mengusung Anies yang diisyaratkan lewat pantun tersebut untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Zaki menepis anggapan tersebut. Kata dia, untuk saat ini yang masih menjadi fokus Partai Golkar yakni membantu pemerintah menangani pandemi Covid 19 yang notabenenya belum sepenuhnya pulih.
"Kita belum berbicara 2024 karena masih cukup panjang. sekarang ini konsentrasi Partai Golkar adalah bagaimana penanganan pandemi Covid 19, ini bukan cuma masalah kesehatan tapi juga ekonomi bisa berjalan dengan baik," katanya. Tak hanya itu, kata dia partai berlogo pohon beringin itu juga masih fokus dalam membentuk konsolidasi organisasi internal partai. "Kedua konsolidasi internal terlebih dulu. Jadi partai Golkar masih melaksanakan konsolidasi internal untuk persiapan tahun depan," katanya.
Sebelumnya Anies Baswedan melontarkan pantun sebagai penutup sambutannya saat perayaan HUT Golkar.. Setidaknya ada dua untaian pantun yang dilontarkan orang nomor satu di Jakarta itu untuk Partai Golkar. Berikut bunyi pantun pertama Anies Baswedan dalam perayaan puncak HUT Golkar ke 57 tahun kemarin.
"Bersepeda dari Kampung Mapan Bersama sama dengan bang Zaki, Selamat ulang tahun untuk Golkar Bersama sama membangun negeri," ucapnya Anies. Adapun dalam isi pantun yang kedua, Gubernur Anies menyatakan, setiap pertemuan dengan Golkar merupakan hal yang menyenangkan. Dalam pantunnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu berharap bisa lebih sering bertemu dengan Partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.
Berikut bunyi pantun kedua Anies Baswedan pada HUT Golkar ke 57 kemarin; Bang Basri tak mau ketinggalan Bersepeda kencang seorang diri Bertemu Golkar selalu menyenangkan Semoga sering ketemu lagi Hanya saja saat dimintai tanggapan terkait maksud atau arti dari patun yang dilontarkan itu, Anies enggan menjawab.
Dirinya bergegas meninggalkan awak media dan langsung memasuki mobil dinas yang sudah terparkir di halaman kantor DPD Partai Golkar DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menilai pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia khususnya DKI Jakarta merupakan ujian yang dialami masyarakat dan pejabat pemerintah. Kata dia, pemerintahan di masa pandemi ini seakan dipercaya untuk menghadapi ujian tersebut.
"Pandemi ini adalah semacam ujian yang diberikan kepada angkatan kita, kita ini seakan dipercaya sama Yang Maha Kuasa untuk menghadapi pandemi,” kata Anies. Lebih lanjut, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga mengatakan, situasi pengendalian tersebut akan menjadi record atau catatan tersendiri terlebih bagi sejarahwan. Bahkan kata dia, kondisi yang saat ini sedang dialami warga dimungkinkan bajak dikenang lintas waktu.
"Saya sering menyampaikan kepada teman teman ketika kita menangani, jangan terlalu khawatir terhadap apa yang ditulis hari ini tapi pikirkankah apa yang akan ditulis sejarahwan masa depan," katanya. "Karena mereka akan menengok pada peristwa kali ini dengan data yang lengkap. Dengan informasi lintas waktu sehingga langkah langkah yang dilakukan mungkin akan dikatakan benar atau salah bukan karena dengung hari ini tapi karena assesmen objektif lintas waktu," sambung Anies. Atas hal itu, Anies menilai setiap dokumen serta rekaman catatan selama masa pandemi Covid 19 merupakan hal penting dan berharga.
Sebab kata dia, bukti itu dapat menjadi pesan yang bernilai untuk diambil hikmahnya di masa mendatang. "Dalam konteks itu rekaman rekaman dokumen menjadi berhaga, bernilai dan menjadi pesan bagi kita untuk mengmabil hikmahnya, jadi banyak sekali makna yang bisa kita ambil dari pandemi ini," kata dia.