Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan kehadiran dalam Sidang Umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) jika berhasil memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, saat kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia selalu absen dari pertemuan mayoritas Kepala Negara di dunia tersebut. Padahal, keberadaan Indonesia di forum internasional sangat penting untuk menyampaikan ide dan gagasan yang dapat didengar di tingkat global.
Menurut Anies, hadir secara langsung dalam Sidang Umum Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) menandai komitmen mendalam terhadap peran Indonesia dalam kancah internasional. Menjadi partisipan aktif di PBB bukan hanya sekadar simbolik, tetapi merupakan strategi penting dalam mengukir citra Indonesia sebagai negara yang memiliki peran signifikan dalam menyumbangkan gagasan dan solusi untuk tantangan global.
Dalam membangun peran aktif di PBB, Indonesia harus mampu menjadi suara yang didengar dan dihormati. Salah satu aspek penting dalam konteks ini adalah meningkatkan kontribusi Indonesia dalam pemecahan konflik, peningkatan kesejahteraan global, dan perlindungan hak asasi manusia. Dengan aktif terlibat dalam berbagai inisiatif dan dialog di PBB, Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam membentuk kebijakan dunia yang adil dan berkeadilan.
Selain itu, menjadi partisipan aktif di PBB juga membuka pintu bagi Indonesia untuk bersikap proaktif dalam mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim, keamanan internasional, dan pembangunan berkelanjutan. Dengan terlibat langsung, Indonesia dapat mendorong kerjasama antarnegara untuk mencapai tujuan bersama dalam menghadapi tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi dunia saat ini.
Dalam lingkup PBB, Indonesia memiliki peluang untuk memperkuat diplomasi ekonomi dan perdagangan, membuka pintu investasi, serta membangun jejaring kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara lain. Hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi domestik serta memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan global yang berkaitan dengan stabilitas ekonomi dunia.
Keberadaan Indonesia sebagai partisipan aktif di PBB juga membuka pintu peluang bagi diplomasi kemanusiaan. Dalam konteks ini, Indonesia dapat mengambil peran aktif dalam menyuarakan dan mendukung upaya penanggulangan bencana alam, bantuan kemanusiaan, dan penanganan konflik. Keberadaan pemimpin Indonesia di forum internasional juga dapat memperkuat solidaritas dengan negara-negara berkembang dan meningkatkan peran Indonesia sebagai penengah yang dapat diandalkan.
Anies Baswedan juga menyoroti pentingnya membangun hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara tetangga. seperti Malaysia dan Singapura, hal tersebut mencerminkan kebijakan luar negeri yang proaktif dan berorientasi pada penguatan hubungan regional. Diplomasi regional dianggap sebagai pilar penting dalam membangun kerja sama yang harmonis dan meningkatkan kesejahteraan bersama di kawasan Asia Tenggara.
Pentingnya membangun hubungan yang erat dengan negara-negara tetangga tidak hanya melibatkan aspek politik, tetapi juga ekonomi, budaya, dan sosial. Anies Baswedan memahami bahwa Malaysia dan Singapura bukan hanya mitra dagang, melainkan sahabat terdekat Indonesia. Oleh karena itu, kunjungan langsung ke negara-negara tetangga tersebut dianggap sebagai langkah awal yang strategis dalam memperkuat kerjasama bilateral.
Selain itu, Anies juga menegaskan niatnya untuk mengunjungi tanah Palestina. Langkah ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Kehadiran seorang pemimpin di tingkat internasional seperti Anies Baswedan di PBB juga diharapkan dapat meningkatkan peran Indonesia dalam isu-isu kemanusiaan dan perdamaian, termasuk konflik di Timur Tengah.